Minggu, 28 Februari 2010

Dilema “Read More” di Blog

Salah satu trik yang membuat blog kelihatan lebih profesional seperti situs-situs ternama adalah pemasangan fasilitas “read more” di setiap post tulisan. Dengan fasilitas tersebut tulisan yang dimunculkan bisa beberapa alinea awal saja. Alinea-alinea berikutnya disembunyikan dan baru muncul setelah tanda “read more’ di bagian bawah tulisan diklik oleh pembaca.

Fasilitas “read more” memang membantu penampilan blog menjadi lebih menarik. Pembaca-pun dapat melihat isi blog secara keseluruhan dengan lebih mudah. Bila ingin mengetahui isinya lebih lanjut si pembaca cukup meng-klik “read more” di posting-posting yang diinginkannya.

Halaman muka blog berfungsi seperti halaman muka situs-situs berita seperti detik.com, swa.co.id dan hidayatullah.com, yaitu menampilkan semacam resume dari isi situs secara keseluruhan.

Namun dibalik kemudahan bagi pembaca tersebut tersimpan juga masalah. Bila pembaca mempergunakan akses internet yang lambat dengan sendirinya dia akan berpikir dua kali untuk meng-klik read more dari setiap posting. Mungkin dia memilih membaca sekilas isi posting yang muncul di halaman depan, lalu pergi ke situs-situs lain. Dia hanya meng-klik bila isi posting benar-benar menarik buat dirinya.

Masalah tersebut akan semakin parah bila akses blog kita juga lambat. Bisa karena blog dari sononya sudah berat atau karena halaman muka blog yang penuh gambar-gambar flash dan aksesoris tambahan yang membuat blog lambat diakses. Akibatnya saat seorang pengunjung meng-klik “read more”, dia mendapati dirinya harus menunggu lama untuk membaca tulisan selengkapnya. Kelambatan loading blog tersebut bisa membuat pengunjung kapok, dan seterusnya enggan membaca kelanjutan tulisan di “read more”.

Lain halnya bila isi blog muncul secara keseluruhan di halaman awal. Pengunjung blog tidak perlu repot-repot meng-klik read more di setiap posting hanya untuk membaca isi tulisan lebih lanjut. Kelemahannya adalah halaman muka blog jadi memanjang sampai jauh ke bawah, terutama bila postingnya panjang-panjang. Dari segi tampilan juga tidak “seprofesional” blog yang dilengkapi readmore. Kelebihannya adalah pengunjung cukup sekali klik sudah bisa membaca banyak posting.

Fasilitas “read more” memang sangat membantu seorang blogger, namun harus dipergunakan dengan hati-hati. Terutama bila blog lambat diakses atau tulisan tidak begitu istimewa sehingga orang bisa mengira-ngira terusannya. Hanya saja untuk di blogspot, setelah read more diinstal, maka semua tulisan baik yang ada lanjutannya ataupun yang tidak ada lanjutannya akan selalu diikuti tulisan read more di bagian akhir posting.

Kesimpulannya:
Sesuaikan penggunaan read more dengan kebutuhan kita.

0 komentar:

Posting Komentar